Kadang, hanya demi mempertahankan
hubungan yang memburuk, kita akan melancarkan serangan bertubi-tubi. Sms dan
telpon setiap hari, menyatakan perasaan kita berulang kali, membelikan
hadiah-hadiah, memperlakukan dia lebih baik dari sebelumnya bak putri raja,
mencoba melucu dan membuat dia tertawa, lebih parah lagi saya bahkan pernah
menuliskan puisi-puisi romantis dengan harapan itu semua akan membuatnya
berpaling kembali.
Kita menjadi pengemis yang
mengharapkan dengan iba sisa-sisa perasaan dia pada kita. Namun hasilnya tidak
sesuai dengan harapan dan sangat tidak sebanding dengan pengorbanan kita,
karena pada akhirnya dia tetap pergi meninggalkan kita di tengah-tengah kefrustrasian.
Kita tidak mengerti. Kenapa setiap usaha untuk membuktikan ketulusan perasaan
kita selalu berakhir bagai asap diterpa angin? Kenapa ketulusan Anda hanya
bagai sampah di matanya? Kenapa seolah-olah perasaan wanita itu gampang sekali
berubah menjadi dingin?
Banyak dari teman-teman saya
adalah pria-pria yang berkualitas. Intelek, mandiri, berbakat dan tulus.
Namun seumur hidupnya, mereka sama sekali tidak pernah berhasil dan selalu
gagal dalam hubungan dengan wanita. Ada apa ini? Ada yang tidak beres dengan
dunia ini! Kenapa begitu banyak pria-pria luar biasa di luar sana yang
mengalami hal ini?
PERASAAN TERTARIK TIDAK BISA
DIPAKSAKAN.
Perasaan tertarik adalah hal yang
natural dan timbul karena input dan stimulasi-stimulasi tertentu. Tentu, Anda
pasti berpikir “Kalau cuma gitu, gue juga tau!” Jika Anda memang tahu, lalu
kenapa Anda terus memaksa diri dan memaksa perasaan wanita yang tidak
tertarik kepada Anda?
Tidak peduli seberapa
konsistennya Anda, seberapa bertubi-tubinya serangan Anda, kalau si wanita
memang sudah tidak tertarik, tidak ada lagi yang bisa Anda lakukan selain pergi
dan mulai mencari wanita baru! Anda sangat sadar akan hal itu, tapi kenapa Anda
tidak mau melakukannya dan malah berkutat dalam perangkap pasir hisap itu? Saya
tahu jawabannya: Bukan karena cinta, ketulusan, atau alasan-alasan romantis
picisan lainnya, melainkan karena RASA TIDAK PUAS Anda akan keadaan tersebut.
Ego.
Sebagai pria, sejak kecil kita
dididik dan diindoktrinasi dengan nilai-nilai keberhasilan yang dipaksakan.
Sehingga kita menjadi pecundang-pecundang yang tidak mau mengakui bahwa
dirinya adalah pecundang. Kita tidak mau menerima kekalahan. Kita tidak ingin
menghadapi kegagalan. Dan kita selalu berusaha untuk menjadi orang yang
memegang kendali atas segala sesuatu. Dan ketika hubungan kita dengan wanita
mulai terlihat gagal dan memburuk, kita akan melakukan segala daya upaya
untuk memastikan kita tidak kalah!
Kita tidak puas dengan situasi
tersebut. Kita ingin kembali memegang kendali. Kita ingin memperbaikinya karena
kita merasa kita mampu memperbaikinya, kalau saja kita diberi kesempatan.
Untuk itulah, dengan dalih perasaan
sayang atau cinta atau apalah, kita memaksa diri kita untuk tetap
mempertahankan sang wanita. Padahal dengan melakukan hal-hal tersebut Anda
telah memaksa wanita tersebut. Dan tidak ada orang yang suka dengan pemaksaan.
Itu sebabnya, semakin Anda berusaha semakin sang wanita akan menjauh dan
menghilang.
Kalau Anda benar-benar tulus,
Anda tidak akan sakit hati apabila sang wanita pergi meninggalkan Anda. Kalau
Anda benar-benar tulus, Anda tidak akan berubah menjadi sinis atau malah benci
kepadanya. Tapi kenapa banyak pria yang berubah sikap menjadi benci dan
menjelek-jelekan wanita yang sudah menolak atau meninggalkannya? Karena Anda
sudah kalah, dan Anda benci kekalahan. Makanya Anda mencoba menyalahkan sang
wanita untuk kekalahan yang Anda alami.
Masuk akal?
Kalau Anda telah membaca sampai
di sini dan merasa bahwa apa yang saya bagikan sesuai dengan keadaan Anda, maka
ini saatnya Anda mengakui kekalahan Anda. Akui saja rasa ketidak puasanmu dan
hadapi kegagalanmu. Setelah Anda melakukannya, Anda akan menyadari bahwa tidak
apa-apa untuk mengakui kegagalan dan kekalahan.
Anda kalah dalam permainan ini,
namun tidak ada yang akan menyalahkan Anda. Anda belum memiliki pengalaman yang
cukup dan belum tahu cara-cara dan teknik-teknik yang diperlukan untuk memenangkan
permainan ini, jadi kekalahan Anda adalah hal yang wajar.
Dan sekarang saatnya Anda
memasuki permainan yang baru dengan lebih percaya diri dan kesiapan yang
matang, karena Anda telah mengetahui alasan kenapa Anda kalah dan Anda tidak
akan mengulanginya lagi.
Lupakan sang wanita, jangan
pernah lagi mengemis dan menyerangnya dengan bertubi-tubi. Justru dengan Anda
melepas dan memberinya keleluasaan, kesempatan Anda untuk mendapatkannya kembali di
kemudian hari akan jauh lebih tinggi dibandingkan apabila Anda memaksanya
sekarang.
Lupakan sang wanita, dan mulailah
mencari wanita-wanita baru. Percayalah, cara termudah untuk melupakan seorang
wanita adalah dengan bertemu wanita-wanita baru. Kenapa Anda harus peduli pada
wanita lama Anda apabila Anda bisa di kelilingi oleh wanita-wanita yang sama
atau bahkan lebih menarik darinya? Anda akan melupakannya dalam sekejap begitu
Anda mulai bertemu dan bersenang-senang dengan wanita-wanita baru.
Kebahagiaan kamu adalah hak kamu.
Hanya kamu sendiri yang mampu merenggutnya.
sumber :
www.kelascinta.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar