DEFINISI
Dukungan
Teknis atau Technical Support adalah layanan yang diberikan oleh suatu
perusahaan untuk membantu mengatasi masalah client dalam penerapan, pemakaian,
dan konfigurasi perangkat keras atau perangkat lunak.
PENJELASAN
A. Multi-tier
Technical Support
Klasifikasi
dukungan teknis/technical support dibagi menjadi 3 tingkatan (tier) atau level
.Hal ini bertujuan untuk membagi tugas dan tanggung jawab diantara teknisi dan
untuk memberikan layanan yang maksimal kepada client. Tingkatan technical
support tersebut adalah :
1. Level
I
Ini
adalah "garis depan" dalam layanan dukungan teknis. Personel-personel
yang ditempatkan di Level I memiliki pengetahuan umum tentang produk yang
ditangani, seperti instalasi dan konfigurasi standard. Tugas pertama personel
Level I adalah mengumpulkan informasi dari pelanggan dan menentukan masalah
pelanggan dengan menganalisis gejala dan mencari tahu masalah dasar. Setelah
masalah diketahui, untuk permasalahan umum dapat ditangani , seperti mereset username,
membetulkan masukan ip address, memperbaiki info subcription, dll, dapat juga memberikan saran ke client untuk
melakukan perbaikan dengan panduan operator, misalnya konfigurasi dasar,
pengecekan masalah dasar, dan troubleshooting sederhana. Jika masalah
membutuhkan penanganan teknis tingkat mahir, maka personel level I akan
membuatkan tiket laporan ke Level II. Dalam beberapa industri, personel level I
membutuhkan pengetahuan, persyaratan produk dan kondisi yang ditawarkan oleh
bisnis daripada informasi teknis itu sendiri . Contoh dari Level I Technical
support adalah Call Center 24 jam dan dukungan tiket di WHMCS untuk hosting.
Secara umum perusahaan IT hanya memberikan layanan sampai Level I.
2. Level
II
Ini
adalah level berikutnya setelah level I. Personel yang ditugaskan di Level II
memiliki kemampuan advanced dan sertifikasi khusus dalam penanganan teknis
produk dan jasa yang ditawarkan perusahaan.
Level II
menganalisa data yang diperoleh oleh Level I.Tugas-tugas personel level II
dalam penanganan masalah meliputi pergantian perangkat keras, perbaikan OS dan
perangkat lunak, diagnostik lengkap, melakukan remote ke system client untuk
penanganan lebih dalam.
3. Level
III
Level
III adalah level tertinggi dalam klasifikasi tingkat technical support.
Personel di level ini selain memiliki spesialisasi teknis yang mumpuni, juga
memiliki pengalaman menangani system kritis. Level III bekerjasama dengan Level
I dan Level II untuk analisa masalah dan pengumpulan informasi, tapi tidak
terbatas untuk itu, Level III dapat menghubungi client secara langsung.
Level
III melakukan evaluasi, analisa, dan memberikan solusi untuk masalah-masalah
baru, masalah yang sulit dipecahkan Level II, serta merancang ulang sistem
sesuai kebutuhan client. Jika diperlukan maka Level III akan menangani masalah
client secara onsite (langsung di tempat). Jika suatu masalah itu berakar dari
sumber perangkat lunak atau kelemahan desain perangkat keras, maka personil
Level III memiliki kemampuan untuk mengkomunikasikannya dengan pengembang/developer
produk tersebut. Personil level II juga memiliki kemampuan untuk konfigurasi
ulang, instalasi ulang, dan merancang program tambahan , dengan tetap
mempertahankan integritas data di sistem client.
B. MSP
(Manage Service Provider)
MSP
adalah salah bentuk Technical Support.Secara umum MSP adalah perusahaan yang
memberikan dukungan teknis menyeluruh untuk suatu produk atau untuk keseluruhan
sistem di perusahaan client. Perusahaan MSP dapat memberikan dukungan hanya
untuk produk yang dipasarkan atau diproduksi, ataupun memberikan dukungan untuk
produk pihak lain. Biasanya jika perusahaan MSP memberikan dukungan teknis
untuk produk lain atau untuk seluruh sistem IT client, disebut Outsourcing
Technical Support. Keuntungan disisi client, mereka dapat fokus ke bisnis inti
perusahaan ,sementara masalah IT ditangani oleh Perusahaan MSP, hal ini juga
dapat menghemat kebutuhan karyawan, mempermudah birokrasi, dan menjamin sistem
dapat berjalan dengan baik. Rata-rata perusahaan MSP adalah rekanan resmi dari
produsen atau developer produk yang didukungnya, hal ini memberi jaminan bahwa
penanganan teknis bisa sampai ke level developer.
C. HSP
(Hybrid Service Provider)
HSP
adalah tingkat lanjut dari MSP. Perusahaan HSP dapat menangani kebutuhan client
dengan cara mendistribusikan program, patch, update, dll melalui sistem Cloud
(Komputasi Awan). HSP dapat melakukan perawatan berkala dan pengawasan terhadap
sistem secara online dan realtime
TUGAS
TECHNICAL SUPPORT
1.
Sentralisasi Aplikasi
Beberapa hal yang patut kita perhatikan untuk
membuat sentralisasi aplikasi ini maksudnya adalah untuk memudahkan client pc
memanfaatkan sumber daya secara bersama sama misalnya saja antivirus server
Membuat antivirus menjadi tersentral sangatlah baik
untuk menghemat koneksi internet, sehingga, masing masing client pc tidak perlu
mengupdate antivirus / antispywarenya langsung ke internet, cukup melalui
server saja, walaupun begitu kita tidak harus membeli antivirus server, kita
bisa pakai antivirus yang free (spt calmav, avg free, dsb), hanya saja kita
perlu mengetahui skematik cara kerja proses update antivirus, dan kita bisa
membuat batch file yang akan di letakan di schedule task client pc.
Pada dasarnya, model kerja proses update antivirus
itu mirip mirip, ada yang def nya terdiri dari 1 file, 1 folder, ada yang
beberapa file, ada yang di zip dsb, sehingga intinya kita hanya perlu
mengkopikan definisi tersebut ke client pc, masalahnya kita perlu mencari tahu
file file apa saja yang di update oleh antivirus sewaktu dia sedang melakukan
proses update koneksi ke internet, untuk mencari itu, gunakan software untuk
memonitor file ( ada banyak freeware di google, ketikan saja “file monitor” )
jadi, folder def antivirus itu bisa di share melalui jaringan, dan pc client
bisa membuat map langsung ke folder tersebut, sehingga di pc client jangan lupa
untuk memasukan batch file kedalam schedule task dan atur waktu update client
tersebut.
Untuk membuat map / tidak, hanya akan mempermudah
proses pembuatan batch filenya saja, sedangkan untuk proses membuat batch file
diperlukan kemampuan batch dos programming (windows) dan shell (dilinux), untuk
lebih detail nya bisa merujuk ke artikel saya sebelumnya tentang batch file.
Print ServerSelain itu, kita bisa membuat shared printer
juga di server ini baik itu ke printer langsung ataupun ke pdf server, kita
tinggal install aplikasinya dan share langsung, sehingga ini akan menghemat
biaya untuk membeli print server yang bisa seharja 1jt an DHCP dan domain
controller atau kalau komputernya memadai kita bisa buat dhcp server dan
domain, built in di 1 tempat.
2.
Data Center
Untuk menghemat spesifikasi komputer dan menjaga
keamanan data, sebaiknya di buat sebuah data center kecil atau bisa disebut
juga dengan NAS ( Network Attach Storage) bentuk NAS ini ber variasi, ada yang
built in, dan ada yang bikin sendiri, kalau mau bikin sendiri sangatlah mudah,
bisa dengan windows ataupun dengan Linux, kalau windows memberikan kemudahan
pengaturan hak akses untuk folder yang langsung terintegrasi dengan domain
controller, begitu juga linux, mungkin kesulitanya terletak pada saat proses
upgrade kita harus meng set mounting drive baru dan membuat samba lagi kedalam
nya.
Untuk membuat NAS ini gunakan saja PC dengan
spesifikasi se adanya, dan di sesuaikan OS nya, kalau pentium 2, bisa pakai
LINUX NAS LITE, atau kalau spesifikasinya lebih memadai dan ada licens windows
2000 bisa pakai Windows saja.
Spec hardware Rekomendasi saya adalah:
Pentium 3 processor 800 - 1ghzRAM 256 - 512mbSATA /
PATA Controller Card (pci)Harddisk sebanyak2 nya ( sesuaikan dengan kebutuhan
anda )Ethernet cardWindows 2000MinimumPentium 2Ram 128SATA / PATA Controller
card (pci)HarddiskEthernet cardLinux NAS LITE
untuk grafis nya, pilih yang ada saja, atau kalau
mau mencari di toko, bisa memilih grafis seken yang paling murah, karna kita
tidak membnutuhkan grafis yang memadai disini, onboard lebih bagus.
sedangkan NAS yang built in sudah mulai banyak
dipasarkan, dengan harga yang tidak begitu mahal, menyediakan berbagai
interface USB, LAN, dan bahkan ada yang Sudah support dengan USB LAN dan
FIREWIRE, dan ngga tanggung tanggung, ada juga yang didalamnya sudah ada disk
nya, yang bisa di upgrade.
biasanya untuk NAS box yang built in ini untuk
mengkonfigurasinya melalui media web interface, core engine nya juga berbasis
linux kok, biasanya di dalamnya sudah ada ftp server, web server, folder access
management, dll, sebelum membeli cek dulu feature yang di butuhkan untuk ke
depanya, supaya tidak menyesal di kemudian hariSelain itu, jangan letakan mp3
atau file streaming di dalam NAS ini, karena kinerjanya akan mengalami
penurunan disaat banyak yang men streaming file, dan proses fragmentasi filenya
pun akan cepat meningkat, dan kitapun akan kerepotan nantinya.
Dengan menggunakan model seperti ini, ini akan
menghemat disk yang ada di pc client, kalau kita merakit pc client kita bisa
pilih disk yang 20Gb (kalau masih ada), karena untuk data mereka tidak perlu
simpan di pc nya, sentral kan saja, akan lebih mudah. sehingga dengan adanya
NAS ini kita bisa:
menyimpan data dan hak aksesnya berdasarkan
seseorang, group, dll Kita bisa meletakan aplikasi portabel untuk
troubleshooting pc Menyimpan kumpulan driver / update dan patch os terbaru dan
kesemuanya itu tersentral
3.
Backup Center
Untuk backup center ini secara fungsional kita harus
memilikinya, kita boleh gunakan NAS kita (limit budget) untuk itu atau kita
membuat 1 NAS lagi yang isinya Backup data, Backup ini bisa juga di gunakan
untuk membackup NAS yang sudah ada sebelumnya, maklum saja, kalau NAS nya
berbasis Linux, dan di map oleh windows, pada saat terkena virus ini akan
membahayakan data yang ada didalam NAS tersebut, jadi walau bagaimanapun backup
ini sangat berperan penting.
selain itu, data internal client pc pun butuh di
backup, semisalnya tidak tertolong lagi dan harus di reformat, misalnya data
outlook, profile, favorite, dsb, jadi kebutuhan backup ini sangatlah penting
untuk kelangsungan kerja ruang lingkup sistem.jadi dapat disimpulkan fungsi
utama dari backup ini adalah:
Untuk membackup image. Image adalah replika sebuah
partisi yang di kompress kedalam 1 file, Maksudnya adalah,buatlah sebuah image
dari sebuah komputer yang baru di fresh install, masukan semua default software
yang ada beserta konfigurasi nya, sebagai contoh:
install lah pc baru yang kosong dengan aplikasi
berikut
driversofficeantivirusantispywarecodecprinterimage
viewerpdf viewerwin-ampfirefox browser + pluginVNC Serverip Identify tools
konfiguration file (misalnya, batch file untuk
update antivirus, untuk backup data, untuk map network drive, dan lainya)lalu,
gunakan norton ghost, untuk membuat image pada partisi tersebut, untuk proses
pembuatanya bisa gunakan minipe windows live cd, nah nantinya file image itu
dapat disimpan di dalam backup drive, dan pada saat ada pc yang komputernya
tidak tertolong lagi, kita dapat mengembalikan pc dengan waktu yang sangat
cepat tampa harus menginstall ulang, tentunya untuk memudahkan proses restorasi
OS yang sudah rusak namun untuk itu kita harus membuat ftp server pada backup
drive untuk memudahkan proses transfer file image ke komputer yang akan di
restore.
Untuk membackup file file konfigurasifile file
penting user yang akan di reinstall ulang pc nya dapat disimpan disini batch,
library, outlook pst, addressbook, favorite, dll. Untuk memabackup NAS
Sebelumnya walau bagaimanapun data center adalah aset data yang harus di
lindungi, karena semua user datanya tersimpan di dalam data center, sehingga
backup NAS itu sendiri pun diperlukan, jika masing masing NAS (Data center dan Backup)
terdapat service ftp di dalamnya kita bisa menggunakan FTP Synchronizer untuk
membackup kedua server tersebut, atau dengan bacth file hanya dalam hitungan
klik
4.
Remote System
Remote system akan sangat bermanfaat bagi para
teknikal support yang memiliki klien pc yang agak banyak, ini akan menghindari
masalah mondar mandir yang mungkin akan menjadi keluhan pada it tech support,
sehingga untuk itu dengan adanya VNC server kita tinggal meremote pc client
yang bermasalah, tampa harus mengunjungi pc tersebut,sungguh penghematan energi
yang baik.
Kita tinggal menerima telepon, mendengar keluhan,
dan meminta ip addressnya berapa (jgn lupa meletakan program untuk menampilkan
ip address di systray untuk memudahkan) dan kita tinggal kirim koneksi vnc ke
user dan nanti nya user tersebut akan menerima popup akses untuk permintaan
akses koneksi (hal ini patut di lakukan agar user merasa aman kalau pc nya
tidak di remote secara silent), setelah di terima kita siap memperbaiki
masalah.
Untuk beberapa hal yang ridak bisa di remote barulah
mau tidak mau kita harus datang ke onsite nya, untuk melihat masalahnya,
misalnya tidak mau boot, blank screen, dan hardware error
5.
Report dan Dokumentasi
Setiap kasus yang / problem, baik atau yang sudah di
selesaikan maupun yang belum, kita harus membuat laporanya, dan tindakanya, hal
ini sangat penting untuk atasan kita, kalau kita kerja dengan baik dan ada
laporanya. Selain itu, jika ingin lebih baik lagi, terapkan lah sistem
ticketing untuk pekerjaan kita, sehingga hal ini memudahkan kita untuk membuat
laporan laporan masalah dan kerusakan, namun untuk membuat sistem ini di
perlukan web server apache, php danmysql, kita bisa menggunakan server kita
sebelumnya yang sudah ada untuk aplikasi ini, karena banyak sekali aplikasi ticketing
yang beredar di sourceforge.net yang gratis dan bisa di gunakan dan di
manfaatkan, yang di dalamnya sudah mencakup knowledbase ticket sistem, user
profuile dan lainya, dan aplikasi ini kebanyakan berbasis web. Untuk server
nya, secara instan bisa di install lewat windows dengan menggunakan xaamp atau
appserv, begitu juga di linux.
Apa kegunaan ticketing ini ? maksud dari ticketing
adalah sebuah tiket ( tapi bukan tiket perjalanan ) yang di dalamnya
menjelaskan status mengenai pekerjaan kita, dalam tiket tersebut terdapat
dekripsi masalah yang kita hadapi, status nya bagaimana, pending, resolve, new,
cancel ataupun close, sehingga dengan web base tiketing sistem ini, user bisa
lihat antrian nya, status masalahnya sampai dimana, kapan selsai nya, apa saja
yang akan dikerjakan oleh IT berikutnya, progressnya gimana, sehingga IT tidak
akan terkesan ngga kerja, dan laporan nya pun akan jelas.
Jika tidak memungkinkan (atau terlalu rumit untuk
dilaksanakan), kita bisa buat ticketing sendiri, dalam excel misalnya, dan kita
bisa letakan di dalam NAS dimana akses nya untuk user lain hanya bisa Read
saja, dan untuk memudahkan user tersebut, letakan saja shortcut di desktop yang
akan mengarah ke NAS untuk melihat status tiket excel kita.
Untuk hal hal yang memerlukan persetujuan atasan,
misalnya saja penambahan harddisk, kalau ticket berbasis web sangatlah mudah,
kita tinggal mengirimkan status tiket web ke atasan kita untuk di approve via
e-mail, sedangkan jika menggunakan ticketing excel, kita bisa mengirimkan
e-mail dengan memberi links yang langsung mengarah ke ticket yangharus di
approve oleh bos kita, dengan mereply e-mail kita.
Sehingga dengan demikian sistem laporan kita akan
menjadi bagus dan rapih. selain tiketing, kita juga harus mendokumentasi,
dokumentasi ini di Indonesia adalah hal yang paling buruk dan banyak orang yang
malas dengan mendokumentasi / men data. Yang harus kita dokumentasi adalah,
masalah, jenis jenis masalah, dan cara menanganinya (kalau sudah di tangani)
kita bisa simpan dixcel lagi, atau kalau dengan menggunakan sistem tiketing
sudah ada di dalamnya langsung (jadi kita tidak perlu mengisi 2x), selain itu
kita juga harus mendokumentasi konfigurasi sistem yang ada di kantor, mulai
dari ip address, server, username tujuanya adalah, jika suatu saat kita tidak
ada, ( cuti ) kita tidak akan di ganggu oleh telpon kantor, selain itu, jika
kita men train karyawan baru, anggap lah tidak memadai skillnya, kita bisa
berikan dokumentasi itu padanya untuk di pelajari atau jadi bahan acuan.
beberapa field standar tiketing excel adalah: no
kasusIP addressNama Problem StatusKeterangan sedangkan untuk dokumentasi nya no
dok Problem Solve Keterangan
kita bisa update tiap bulan sebagai laporan hasil
kerja kita kepada atasan. jika lebih kreatif, silahkan di kembangkan di excel
dengan lebih baik, jika perlu di ms access.
6.
Software Management
Untuk mengatur pc agar seragam kita harus mem pack
software software yang kita beli dengan baik, kita bisa meletakan software
software tersebut kedalam data center kita, dan sebaiknya gunakanlah software
yang sudah legal, atau setidaknya usahakan lah untuk menggunakan software yang
free dahulu. Kita harus menentukan software apa apa saja yang akan di butuhkan
oleh user standart misalnya saja office, 7zip, winamp, avg free, ms framework,
ip tools, vnc, firefox, acrobat reader dsb
Sehingga setiap client akan memiliki keseragaman
sistem. dan untuk software yang sudah kita lisensi, simpanlah kedalam bagian
report dan dokumentasi, mengenai register nya, product code nya,dll nya,
sehingga data kita akan menjadi rapih dan teratur.
Jika user meminta software tertentu kita bisa
install kan lewat VNC Rekomendasi saya untuk Standar Office software adalah
Windows.OfficeAcrobat
readerantivirusantispywareimage viewercodecVNC serverip systray
toolsYMFirefoxSet Auto IP (dhcp)Set Auto Update antivirus dan antispy to server
(batch to schedule task)Set Auto scan interval (batch to schedule task)Set
AutoBackup UserProfile (batch to schedule task)Set Auto Map Network Drive
Printer (batch)Set Join DomainSet to print server (batch)Set to print PDF
Server (batch)that’s it, make as image, and deploy to all pc.
7.
Live CD
Terkadang live cd sangat kita butuhkan untuk
menangani kasus OS yang bermasalah misalnya tidak mau boot, sehingga kita harus
merestore OS tersebut, atau mengscan antivirus, atau juga membackup, untuk
proses semacam itu kita bisa gunakan linux Live cd, atau windows live cd.
Live cd adalah sebuah cd yang memungkinkan kita
untuk merunning OS yang berasal dari CD, CD tersebut secara fisik akan membuat
sebuah ram drive dan menempatkan sebagian data penting nya kedalam ramdrivenya
dan kita bisa merunning OS dari CD tersebut tampa adanya OS kita, di dalamnya
biasanya tedapat banyak utility yang sangatberguna untuk troubleshooting.
Gunakanlah minipe MAS Edition, ataupun Linux Live CD
untuk hal ini, akan sangat membantu kita.Jika komputer client tidak dilengkapi
dengan cd rom, kita bisa memindahkan live cd kita kedalam usb flashdisk 512-1gb
dan kita bisa mem boot melalui usb itu (untung untung motherboardnya bisa boot
via usb)
8.
Portable Apps Software
Ada banyak aplikasi portable yang bisa kita
manfaatkan untuk mentroubleshoot masalah, software portable ini bisa kita
simpan di NAS kita, dengan begitu, jika kita harus ke onsite, dan membutuhkan
software khusus kita tidak harus membawa cd program atau usb yang berisi
program, cukup bawa akses portable software tersebut dari jaringan dan semuanya
selesai, beberapa aplikasi portable yang ada seperti contoh
IP-Tools_SFXNetwork ScannerAngry IP scannerAdapterWatchxp-AntiSpyHDDlife
portableNorton Disk Doctor portableUltimate MBRGUISysinternals Process
Explorerdst
jika ingin mencari portable software, ketikan saja
“portable software” ke google, banyak sekali aplikasi yang dijadikan software,
jika tidak menemukanya, silahkan e-mail ke saya, saya akan upload kan server
saya secara cuma cuma
9.
Automation
Untuk menghindari proses yang sama berulang ulang,
silahkan buat automatisasinya, hal ini akan menghindarkan kita dari proses
rutinitas yang akan membuat kita bosan dengan pekerjaan kita yang berulang
ulang, misalnya sajaupdate antivirus,update anti spybackup NAS ke Backup
Drivebackup data user ke backup drivememberi folder aksesmembuat user
barusetting ip networkauto shutdown pc clientdan hal kecil lainya Semuanya bisa
dilakukan secara otomatis melalui batch file windows xp atau shell scripting di
linux, mengenai batch file windows xp, dapat di pelajari di tutorial saya
sebelumnya tentang batch file.Kalau semuanya bisa dilakukan dengan 2x, bayangkan,
begitu mudah nya kita mengelola ruang lingkup sistem komputer kita.
10.
Spare Device
Hal ini banyak yang di abaikan banyak perusahaan,
tidak mau menyimpan spare device, kebanyakan perusahaan lebih memilih menunggu
device yang rusak dan menunggu proses order dulu untuk menyelesaikanya, hal ini
menyebabkan user kehilangan waktu kerja dan user akan mengalami kerugian
efisiensi kerja, sehingga untuk itu seorang it technicall support seharusnya
menyimpan beberapa spare peralatan untuk mengganti device yang tiba tiba
mengalami kerusakan sehingga akan menghilangkan downtime kerja user.
Beberapa peralatan yang biasanya harus di spare
untuk pc client yang rakitan:
HarddiskRAMEthernet cardPowerSupplydan VGA
Dan atur aja untuk jumlahnya masing masing, dan
sekali lagi, semuanya terdata dan terdokumentasi.
11.
R&D
Dengan menggunakan Virtual Server
Kira kira itulah yang media yang tepat untuk seorang
teknikal support, dengan memiliki komputer dengan spek yang canggih ( ram,
prosesor, dan harddisk yang besar ) memungkinkan kita untuk mengadakan research
mengenai kebuthan kebutuhan yang kira kira nantinya akan di butuhkan untuk masa
mendatang, karena walau bagaimanapun, perusahaan itu sudah seharusnya
berkembang, bersamaan dengan berkembanganya perusahaan berkembang juga infrastruktur
IT dari yang sederhana menjadi yang lebih kompleks lagi.
Dengan adanya virtual server, kita bisa melakukan
test server, bisa melakukan test konfigurasi, test software, dan lainya, tampa
harus mengganggu infrastruktur yang sudah kita buat sebelumnya, sehingga
pekerjaan kita akan lebih nyaman dan lebih baik, dan kemampuan kita pun akan
selalu ter update karena kita selalu memilki media untuk bereksperimen.
Walaupun ini hanya eksperimen bukan berarti kita
tidak mencantumkanya kedalam laporan, ini pun harus di buat, sebagai prestasi
dari apa yang sudah kita developmen kan selama ini.
12.
Internet gateway
Khusus untuk internet gateway, kita bisa menggunakan
router khusus atau server khusus (bergantung dari koneksi ke luar nya apa),
salah satu model internet gateway yang baik adalah filter lah port yang tidak
di gunakan, gunakan saja port port yang sudah di tentukan, sehingga memudahkan
kita untuk mengatur komputer user kita untuk terhindar dari trojan, spyware,
dan program program penyusup lainya, sehingga dengan memfilter port akan
meningkat kan kemanan sistem jaringan di perusahaan kita.
Beberapa port yang biasanya di buka adalah
http https ssh YM pop smtp dan port lainya
Kita bisa menggunakan linux untuk router, atau kita
bisa gunakan windows juga, semua itu bergantung dari kita, mana yang mudah
untuk kita konfigurasi gunakanlah hal itu Dengan Mengimplementasikan model
semacam ini, beban kerja teknikal support akan lebih ringan, lebih banyak waktu
untuk membuat report, lebih banyak waktu untuk melakukan riset, lebih banyak
waktu untuk melakukan hal yang lebih penting dengan meng automatisasi
rutinitas, semoga membantu
MENGUASAI
-
Menguasai komputer hardware dan software
(trouble shooting jaringan)
-
Menguasai jaringan WAN/LAN
-
Familiar menggunakan database MySQL, SQL
Server
-
Menguasai aplikasi mikrotik, aplikasi
SAP, atau pembuatan program (programmer)
TOKOH
(lahir
di Roma, Italia, 6 Desember 1957; umur 57 tahun) adalah seorang ekonom, professional
dan aktivis Indonesia.Ia telah menduduki beberapa jabatan penting di berbagai lembaga
dan perusahaan di Indonesia. Sejak 6 Februari 2008, dia menjabat sebagai Komisaris
Bank Negara Indonesia (BNI) dan kemudian menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur
pada bank milik pemerintah tersebut. Sebagai Dewan Penasehat Financial
Governance Technical Support Aus AID, dan anggota Dewan Pengarah Kemitraan bagi
Pembaruan Tata Pemerintahan.
2. DwiPurnomo
Head of Branch Office at Mizani Prima Tour &
Travel, Banten Province, Indonesia Civic & Social Organization
-
Previous
Multazam Foundation, YayasanDarma Indonesia (YADIN),
PT. Jungleland Asia
-
Education
STM Wongsorejo
Websites
Company Website
Company Website
Technical Support
PT Bengawan Abadi Komputerindo
February 2000 – March 2006 (6 years 2 months) Harco Mangga
Bussines Center
- Technical support hardware & software for PC,
Laptop
- Technical support for system windows base (win 98,
win 2000, win 2007, win 2007
SUMBER