Senin, 21 November 2011

PELAPISAN SOSIAL

      Lingkungan masyarakat adalah dimana tempat berkembang dalam segi pemikiran dan daya upaya untuk bisa bertahan, dan di situ juga terdapat perbedaan dalam segi ras, agama, suku, pendidikan, jenis kelamin, harta, dan umur, contohnya seperti ada disekitar kita yang memnempati jabatan tinggi seperti gubernur , wali kota, anggota DPR, lurah, camat dll, sudah pasti akan menimbulkan pelapisan sosial yang akan membedakan manusia yang satu dengan yang lain.
    Istilah stratifikasi atau stratification berasal dari kata STRATA atau STRATUM yang berarti LAPISAN . Karena itu Social Stratification sering diterjemahkan dengan pelapisan masyarakat, Pitirm A. Sorokin memberikan definisi pelapisan masyarkat adalah perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas yang tersusun secara bertingkat atau menurut Theodorson dkk pelapisan masyarakat berarti jenjang status dan peranan yang relatif permanen yang terdapat di dalam sistem sosial (dari kelompok kecil sampai kemasyarakat) di dalam hal pembedaan hak, pengaruh dan kekuasaan. Masyarkat yang berstratifikasi sring dilukiskan sebagai suatu kerucut atau piramida, dimana lapisan bawah adalah peling lebar dan lapisan ini menyempit ke atas.
Dasar – dasar pembentukan pelapisan sosial

ukuran atau kritertia yang sering ada di sekitar kita dan sebagai dasar pembentukkan pelapisan sosial adalah sebagai berikut :

Ukuran harta kekayaan
Kekayaan (materi atau kebendaan) dapat dijadikan ukuran penempatan anggota masyarakat ke dalam lapisan – lapisan sosial yang ada, bila ada suatu keluarga atau lebih yang harta kekayaannya berlebih maka secara otomatis akan berada di pelapisan sosial yang teratas dalam sistem pelapisan sosial, dimikian pula sebaliknya.

Ukuran kekuasaan dan wewenang
Seseorang yang mempunyai kekuasaan atau wewenang paling besar akan menempati lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial dalam masyarakat yang bersangkutan. Ukuran kekuasaan sring tidak lepas dari ukuran kekayaan, sebab orang yang kaya dalam masyarakat biasanya dapat menguasai orang-orang lain yang tidak kaya, atau sebaliknya, kekuasaan dan wewenang dapat mendatangkan kekayaan

Ukuran kehormatan
Ukuran kehormatan dapat terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan atau kekuasaan. Orang – orang yang disegani atau dihormati, biasanya terdapat di masyarakat tradisional karena mempunyai banyak jasanya kepada masyrakat.

Ukuran ilmu pengetahuan
untuk ukuran ini seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan akan menempati lapisan tinggi dalam sistem pelapisan sosial masyarakat yang bersangkutan, penguasaan ilmu pengetahuan ini biasanya terdapat dalam gelar – gelar akademik (kesarjanaan), atau profesi yang disandang oleh seseorang misalnya dokter, insinyur, doktor, profesor dll

Macam – macam / jenis – jenis stratifikasi sosial

Stratifikasi tertutup adalah stratifikasi dimana tiap-tiap anggota masyarakat tidak pindah ke strata atau tingkatan sosial yang lebih tinggi atau lebih rendah, contohnya seperti kasta di india dan bali serta di Jawa ada golongan darah biri dan golongan rakyat biasa.
Stratifikasi sosial terbuka adalah sistem stratifikasi dimana setiap anggota masyarakat dapat berpindah – pindah dari satu strata / tingkatan ke satu ke tingkatan yang lebih lagi, misalnya seperti pendidikan, kekayaan, jabatan, kekuasaan dan sebagainya. Seseorang yang bisa membuat dirinya menjadi lebih baik dari miskin dan bodoh bisa menjadi seseorang yang bisa diandalkan dengan cara sekolah, kuliah, kursus dan menguasai banyak keterampilan sehingga dia dapat perkejaan tingkat tinggi dengan bayaran dan berpenghasilan tinggi

Indonesia terletak antara dua titik silang samudra yaitu samudra hindia dan samudra pasifik letak strategis ini merupakan daya tarik bagi bangsa-bangsa asing datang dan singgah di wilayah ini sehingga amalgamasi (perkawinan campur) dan asimilasi (perbauran budaya) di antara kaum pendatan dan penduduk asli maupun antara kaum pendatang sendiri terjadi. Hal demikian membuat masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai ras, etnis dan sebagainya.
Iklim yang berbeda antara daerah satu dengan daerah lain menimbulkan perbedaan mata pencaharian yang berbeda yang berada di kota dan di desa dan dapat disimpulkan dengan adanya diferensi sosial mempengaruhi terbentuknya anekaragam budaya, dengan begitu akan menimbulkan stratifikasi sosial dan menimbulkan efek bagi kehidupan masyarakat



sumber :




















klik untuk baca selengkapnya...

Selasa, 15 November 2011

Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan

  1. Pengertian dari masyarakat desa
    Masyarakat desa adalah masyarakat yang pola pikir masih berpegang teguh dengan adat istiadat dan teruskan dengan turun menurun, adat istiadat adalah aturan yang sudah mantap dan mencakup segala konsepsi budaya yang mengatur tindakan dan perbuatan manusia dalam berkehidupan sosial, bekerja sama dan berhubungan erat secara lama dengan sifat-sifat yang hampir seragam
  2. Pengertian dari masyarakat kota
    Masyarakat kota adalah masyarakat yang sebagian besarnya mempunyai pemikiran yang masa kini dan selalu mengikuti perkembangan jaman, pada umum masyarakat kota tinggal di perkotaan, tapi tidak semua masyarakat kota mempunyai orientasi pemikiran masa kini, contohnya seperti gelandangan.

Ciri – ciri masyarakat pedesaan :
Ada yang menonjol ciri – ciri masyarakat pedesaan yaitu bercocok tanam karena kehidupannya bergantung dengan alam, maka dari itu masyarakat pedesaan suka dengan bekerja bergotong royong malah itu menjadi suatu keharusan agar bisa terjalani kesejahteraan masyarakat di desa tersebut dan nilai – nilai religinya kuat juga, dan ini adalah ciri dari masyarakat desa
  1. Lingkungan orientasi dengan alam
  2. Dalam segi mata pencaharian
  3. Ukuran komunitas lebih kecil
  4. Kapadatan penduduknya
  5. Perbedaan sosial lebih rendah
  6. Pelapisan sosial tidak terlalu jauh, dll

Ciri – ciri masyarakat kota :
Hubungan dengan antar manusia di utamakan ada kepentingan yang pribadi, dan hubungan masyarkat dilakukan dengan terbuka dengan suasana yang resmi, kepercayaan dengan ilmu teknologi sebagai sarana meningkatkan kesejahterahkan rakyat, tinglat pendidikan formal yang tinggi dan merata, hukum yang berlaku tertulis yang sangat kompleks,

Sekarang kita akan membahas gejala - gejala sosial yang ada di pedesaan,
  1. (Konflik)
    konflik yang terjadi di pedesaan sebenarnya banyak juga, yang disebabkan karena selalu berdekatan dengan tetangganya dengan secara terus – menerus, sehingga terjadi pertengkaran dan ketegangan amat banyak dan sering terjadi, biasanya masalah yang timbul dikarenakan masalah rumah tangga dan suka menjalar kerumah – rumah yang lain, dan yang biasanya pertengkaran yang di timbulkan adalah masalah kedudukan , gengsi, perkawinan, dan sebagainya
  2. (Kontraversi)
    Pertentangan ini bisa di sebabkan oleh perubahan – perubahan konsep kebudayaan adat istiadat contohnya seperti guna – guna
  3. (Kompetisi)
    Biasanya masyarakat desa berkompetisi hasil lahan mereka untuk mendapatkan hasil panen yang maksimal, tapi di situ ada kekurangannya sebagai manusia biasa mereka juga punya rasa iri.
  4. Kegitan pada msyarakat pedesaan
    Masyarakat pedesaan mempunyai penilaian tinggi terhadap mereka yang bekerja keras tanpa bantuan orang lain, jadi masyarakat pedesaan tidak suka dengan berdiam – diam diri saja, tanpa adanya suatu kegiatan tetapi kenyataannya sebaliknya, jadi apabila orang berpendapat bahwa orang desa di dorong untuk bekerja lebih keras,maka hal ini tidak mendapat sambutan yang sangat dari para ahli

    PERBEDAAN MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN

Masyarakat pedesaan kehidupannya berbeda dengan msyarakat perkotaan. Perbedaan – perbedaan ini berasal dari adanya perbedaan yang mendasar dari keadaan lingkungan, yang mengakibatkan adanya dampak terhadap personalitas dab segi – segi kehidupan, kesan yang sering ada masyarakat perkotaan terhadap masyarakat pedesaan adalah bodoh, lambat dalam berpikir dan bertindak, setta mudah tertipu dan sebagainya, kesan ini disebabkan masyarakat perkotaan mengamatinya hanya sepintas, tidak banyak tahu dan kurang berpengalaman dengan keadaan lingkungan pedesaan. Masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan memiliki ciri- ciri tersendiri . Mengenal ciri – ciri masyarakat pedesaan akan lebih mudah dan lebih baik dengan membandingkan dengan kehidupan msyarakat perkotaan.
Dalam memahami masyarakat pedesaam dan masyarakat perkotaan, tentu tidak akan mendefinisikan secara universal dan objektif, tetapi berpatokan pada ciri – ciri masyarakat . Ciri – ciri itu ialah adanya sejumlah orang, tinggal dalam suatu daerah tertentu, adanya sistem hubungan, ikatan atas dasar kepentingan bersama, tujuan dan bekerjasama, ikatan atas dasar unsur – unsur sebelumnya, rasa solidaritas, sadar akan adanya interdependensi, adanya norma – norma dan kebudayaan. Kesemua ciri – ciri masyarakat ini dicoba ditransformasikan pada eslitas desa dan kota, dengan menitik beratkan pada kehidupannya, ciri masyarakat desa juga mungkin belum tentu benar, sebab desa sedang mengalami perkembangan struktural yang tersusun dan terarah ke peningkatan integrasi masyarakat yang lebih luas sebagai akibat intensifnya hubungan kota dengan desa dan derasnya program pembangunan sehingga dapat menimbulkan perubahan – perubahan.

sumber :
http://achmadsaugi.wordpress.com/2009/12/11/masyarakat-perkotaan-dan-pedesaan/
http://www.slideshare.net/robiyanto/makala-masyarakat-desa-dan-kota







klik untuk baca selengkapnya...