Karangan Non ilmiah
Pengertian Karangan Non ilmiah :
Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang
pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif,
tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular
atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
Jenis-jenis yang termasuk Karangan Non ilmiah :
dongeng, cerpen, novel, drama, dan roman.
Sifat Karangan ilmiah :
emotif: kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari
keuntungan dan sedikit informasi.
persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan
pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative.
deskriptif: pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
jika kritik adakalanya tanpa dukungan bukti.
Perbedaan Karangan Ilmiah & Karangan Non ilmiah :
Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek.
Pertama, karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian
(faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan
objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau
empiri. Kedua, karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam
pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan
langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian
masalah dan penentuan strategi. Ketiga, dalam pembahasannya, tulisan ilmiah
menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan
menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang
dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.
Berdasarkan karakteristik karangan ilmiah, semi-ilmiah, dan non ilmiah
yang tergolong dalam karangan ilmiah adalah laporan, makalah, skripsi, tesis,
disertasi; yang tergolong karangan semi-ilmiah antara lain artikel,
feature, kritik, esai, resensi; yang tergolong karangan non ilmiah adalah
dongeng, cerpen, novel, roman, puisi, dan drama.
Karya non ilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi
isinya tidak didukung fakta umum. Karangan nonilmiah ditulis berdasarkan fakta
pribadi, dan umumnya bersifat subyektif. Bahasanya bisa konkret atau abstrak,
gaya bahasanya nonformal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan
teknis. Karya nonilmiah bersifat (1) emotif: kemewahan dan cinta lebih
menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi, (2)
persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca,
mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative, (3) deskriptif:
pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif, dan (4) jika kritik
adakalanya tanpa dukungan bukti.
Karya semi ilmiah
A. Pengertian
Karangan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan. Penulisannya
pun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah. Penulisan
yang baik dan benar, ditulis dengan bahasa konkret, gaya bahasanya formal,
kata-katanya tekhnis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar
atau tidaknya atau sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi Jenis
karangansemi ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam opini, editorial,
resensi, anekdot, hikayat, dan karakteristiknya berada diantara ilmiah.
B. Ciri-ciri dan karakteristiknya :
1. Emotif : kemewahan dan cinta lebih menonjol,
tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.
2. Persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan
untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup
informative.
3. Deskriptif : pendapat pribadi, sebagian imajinatif
dan subjektif.
4. Kritik tanpa dukungan bukti
Fakta yang disimpulkan subyektif
Gaya bahasa formal dan popular
Mementingkan diri penulis
Melebihkan-lebihkan sesuatu
Usulan-usulan bersifat argumentatif, dan
C. Bentuk-bentuk
1. Artikel
Karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat
untuk dipublikasikan (melalui koran, majalah, buletin, dsb) dan bertujuan
menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat meyakinkan, mendidik, dan menghibur.
2. Editorial
artikel dalam surat kabar atau majalah yangg mengungkapkan pendirian
editor atau pimpinan surat kabar (majalah) tersebut mengenai beberapa pokok
masalah.
3. Feature
Feature adalah cerita khas kreatif yang berpijak pada jurnalistik
sastra tentang suatu situasi, keadaan, atau aspek kehidupan, dengan tujuan
untuk memberi informasi dan sekaligus menghibur khalayak media massa.
Karya ilmiah
Menurut Brotowidjoyo,
karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuanyang menyajikan fakta dan
ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Karya ilmiah dapat
juga berarti tulisan yang didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan,
penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan
sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya (Susilo, M. Eko, 1995:11).
Karangan Ilmiah atau yang
sering disebut karya ilmiah adalah karangan yang dibuat berdasarkan cara yang
sistematis dan memiliki ciri-ciri tertentu. Demikian juga karangan non ilmiah
memiliki ciri khasnya tersendiri. Lalu bagaimana membedakan satu sama lainnya, di
dalam tulisan ini akan dijelaskan bagaimana membedakan antara semua jenis
karangan tersebut.
Hal-hal yang harus ada
dalam karya ilmiah antara lain:
1. Karya tulis
ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur pikiran.
2. Keindahan karya tulis
ilmiah terletak pada bangun pikir dengan unsur-unsur yang menyangganya.
3. Alur pikir dituangkan
dalam sistematika dan notasi.
4. Karya tulis ilmiah
terdiri dari unsur-unsur: kata, angka, tabel, dan gambar,
yang tersusun mendukung
alur pikir yang teratur.
5. Karya tulis ilmiah
harus mampu mengekspresikan asas-asas yang terkandung
dalam hakikat ilmu dengan
mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan.
6. Karya tulis ilmiah
terdiri dari serangkaian narasi (penceritaan), eksposisi
(paparan), deskripsi
(lukisan) dan argumentasi (alasan).
Ciri – Ciri Karya Ilmiah:
Dalam karya ilmiah ada 4
aspek yang menjadi karakteristik utamanya, yaitu :
a. struktur sajian
Struktur sajian karya
ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian
inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke
bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin
disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup
merupakan simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak
lanjut gagasan tersebut.
b. komponen dan substansi
Komponen karya ilmiah
bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung
pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang
dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
c. sikap penulis
Sikap penulis dalam karya
ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa
impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata
ganti orang pertama atau kedua.
d. penggunaan bahasa
Bahasa yang digunakan
dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah,
dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
Selain ciri-ciri diatas
karangan ilmiah juga mempunyai ciri-ciri, antara lain:
Kejelasan. Artinya semua
yang dikemukakan tidak samar-samar, pengungkapan maksudnya tepat dan jernih.
Kelogisan. Artinya
keterangan yang dikemukakan masuk akal.
Kelugasan. Artinya
pembicaraan langsung pada hal yang pokok.
Keobjektifan. Artinya
semua keterangan benar-benar aktual, apa adanya.
Keseksamaan. Artinya
berusaha untuk menghindari diri dari kesalahan atau kehilafan betapapun
kecilnya.
Kesistematisan. Artinya
semua yang dikemukakan disusun menurut urutan yang memperlihatkan kesinambungan.
Ketuntasan. Artinya segi
masalah dikupas secara mendalam dan selengkap-lengkapnya.
Macam – macam karangan
ilmiah:
Ada berbagai macam
karangan ilmiah, berikut diantaranya :
Laporan penelitian.
Laporan yang ditulis berdasarkan penelitian. Misalnya laporan penelitian yang
didanai oleh Fakultas dan Universitas, laporan ekskavasi arkeologis yang
dibiayai oleh Departemen Kebudayaan, dsb.
Skripsi. Tulisan ilmiah
untuk mendapatkan gelar akademik sarjana strata satu (Si).
Tesis. Tulisan ilmiah
untuk mendapatkan gelar akademik strata dua (S2), yaitu Master.
Disertasi. Tulisan ilmiah
untuk mendapat gelar akademik strata tiga (S3), yaitu Doktor.
Surat pembaca. Surat yang
berisi kritik dan tanggapan terhadap isi suatu tulisan ilmiah.
Laporan kasus. Tulisan
mengenai kasus-kasus yang ada yang dilandasi dengan teori.